Dor! Begal Sadis Tersungkur Ditembak Polisi di Jalintim


BANDARLAMPUNG - Pelarian Ridwansyah, 21, pelaku begal yang sering beraksi di Bandarlampung akhirnya tersungkur setelah kaki kanannya diterjang peluru polisi.

Warga Wayjepara, Lampung Timur, itu kini mendekam di sel tahanan Polresta Bandarlampung.

Pemuda yang diduga terlibat pencurian dengan kekerasan (curas) itu dibekuk tim Jatanras Subdit III Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Lampung, Jumat (23/2).

Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Lampung AKBP Ruli Andi Yunianto mengatakan, awalnya pihaknya diminta mem-backup penyelidikan Polresta Metro yang mengejar daftar pencarian orang (DPO) kasus pembegalan.

Sebelumnya, Subdit III Jatanras sedang mengembangkan kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang sempat viral di media sosial.

”Saat itu tim berada di jalan lintas timur (jalintim). Kita berhasil menangkap tersangka,” kata Ruli. Sebelumnya, dua rekan Ridwansyah, yakni Nanda (21) dan Juanda (21) terlebih dahulu ditangkap. Saat ini, rekan tersangka, yakni Hr masih dalam pengejaran.

Ruli menuturkan, para tersangka mencari sasaran pengendara motor yang melintas di tempat sepi. Lantas korban diancam dengan senjata tajam. Ridwansyah bertugas sebagai eksekutor.

”Kasus ini akan kita limpahkan ke Polres Metro. Sebab perkaranya ditangani di sana,” sebut dia.

Terpisah, anggota Polsek Natar mengamankan Aldi Pratama (21), warga Palembang, Sumatera Selatan. Pemuda itu diduga hendak membawa kabur motor milik Untung Marsudi (32), warga Desa Candimas, Natar.

Menurut Kapolsek Natar Kompol Rosef Effendi, sebelum beraksi, Aldi yang mengontrak di Desa Candimas memantau situasi sekitar. Kemudian, ia berusaha merusak kunci stang motor yang diparkir di samping rumah.

”Saat itu, pemilik motor memergoki perbuatan pelaku. Ia berteriak dan pelaku kabur. Namun ia berhasil ditangkap warga dan sempat dimassa,” kata Rosef.

Beruntung, polisi segera tiba di lokasi kejadian dan mengamankan Aldi. ”Barang bukti yang diamankan, satu unit sepeda motor BE 8116 YG, satu kunci letter T, satu mata kunci dan besi pembuka tutup kunci kontak," urainya.

Rosef mengatakan, dalam pemeriksaan, Aldi mengaku baru satu kali beraksi. Ini dilakukan karena membutuhkan uang. ”Pelaku mengaku baru sekali (beraksi). Namun ini masih kami dalami,” kata dia.


sumber:jpnn.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.