Kisah Mengerikan Dibalik Terbakarnya Gudang Petasan, Serem!



Petasan yang meledak mungkink memang sudah biasa, tapi apa jadinya jika pabrik petasan yang meledak mungkin kejadian yang laur biasa.

Baru-baru ini Indonesia digemparkan dengan kejadian mengerikan meledaknya pabrik petasan di tanggerang.

Bukan hanya kerugian materi saja, namun akibat kejadian tersebut 48 orang harus kehilangan nyawa akibat besarnya kobaran api.

Tapi tahukah kalian ini dia kisah mengerikan dibalik terbakarnya pabrik tersebut.

Para karyawan terpanggang

Meledaknya pabrik petasan dan kembang api di Tangerang terjadi kemarin, tanggal 26 Oktober 2017 di Jalan Raya Salembaran, Cengklong, Kosambi, Tangerang, Banten. Akibat dari ledakan itu, ada belasan korban yang semuanya karyawan terpanggang di sana. Untuk korban luka, setidaknya ada delapan orang yang saat ini berada di RSU Tangerang. Sementara itu, untuk korban jiwa masih belum bisa terdeteksi lantaran sudah hangus terpanggang. Namun,diperkirakan korban jiwa juga banyak. Tak hanya menjatuhkan banyak korban jiwa, kompleks di sekitar pabrik juga masih mengepulkan asap dan bau material petasan.

Baru beroperasi satu bulan

Pabrik petasan yang meledak di Tangerang diketahui baru saja beroperasi selama satu bulan terakhir. Awalnya, warga sekitar memang mengira jika pabrik tersebut bisa jadi lahan mencari nafkah. Setidaknya, lebih dari seratus orang warga yang jadi karyawan di sana. Namun siapa sangka jika tragedi tersebut terjadi hanya sebulan setelah beroperasi? Setidaknya, hampir separuh karyawan jadi korban tewas dalam insiden ledakan dan kebakaran di sana.

Tidak punya antisipasi

Menurut Agus Suryana, selalu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tangerang, pabrik petasan dan kembang api PT Panca Buana Cahaya Sukses memang tidak memiliki sistem antisipasi kebakaran. Pihak mereka mengecek dan memastikan tidak ada hidran. Padahal, umumnya pabrik yang bahan bakunya mudah terbakar harus memiliki beberapa hidran. Kenyataan itu tentu saja sangat disayangkan, mengingat bangunan tersebut sudah lama. Meski pengoperasian banguanan sebagai pabrik masih tergolong baru.

Pintu gerbang pabrik selalu digembok

salah satu korban selamat dari ledakan menuturkan jika gerbang utama pabrik punya ukuran yang sangat besar. Gerbang tersebut memiliki pintu kecil yang cukup sempit untuk dilalui dua orang sekaligus. Sebelumnya, pihak korban juga mengatakan jika gerbang besar pabrik selalu digembok. Sehingga, saat musibah itu datang, korban kesulitan menyelamatkan diri. Bahkan salah seorang korban selamat menuturkan jika saat dikepung api, banyak karyawan yang terinjak-injak saat mencoba menyelamatkan diri, karena akses keluar sendiri sangat sempit.




sumber:pepo.id

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.