Warga Sebut Tak Ada Perubahan Zaman Ahok dan Anies Soal Banjir Jakarta


Demi mengantisipasi banjir, saluran pembuangan yang mengarah ke anak Kali Ciliwung ditutup. Penutupan itu agar air tidak naik ke rumah warga yang lain, melalui saluran pembuangan air.

"Itu memang sengaja ditutup, untuk antisipasi. takutnya air yang sudah menggenangi warga di pinggir kali, bisa menggenangi warga yang lain," kata Ketua RT 08, Ruslan, 36, di pinggir Kali Ciliwung, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (5/2).

Ruslan mengatakan jika banjir biasanya kiriman dari Bogor, sehingga meskipun Jakarta tidak hujan deras rumah warga akan tergenang.

Sedangkan saluran air yang tidak langsung menuju Kali Ciliwung, akan disedot menghunakan pompa kemudian akan dibuang ke saluran air yang lain agar tidak terjadi banjir. "Dahulu kita manual menggunakan selang atau hanya memunggu surut. Namun sekarang sudah ada pompa jadi lebih cepet," lanjutnya.

Sementara itu, Lukman, 40, warga lainnya mengatakan tidak ada perubahan yang signifikan semenjak pergantian Gubernur DKI Jakarta. Dia merasa bahwa perubahan untuk menangani kasus banjir hanya berupa pembangunan turap saja.

"Biasa saja mas, mau Gubernur zaman Ahok-Djarot atau Anies-Sandi. Tidak ada perubahan apa-apa, cuma pembangunan turap saja. Kalo banjir sekarang masih banjir," katanya sambil duduk di kursi balai depan rumah.

Menurut Lukman pembangunan turap saat ini juga belum selesai sepenuhnya. Hal itu dikarenakan masih ada rumah warga yang dipinggir kali. "Lagi dibangun rumah rusun dulu. Nanti kalau rumah rusun sudah jadi, warga yang berada di pinggir kali akan dipindahkan ke rusun yang baru," pungkasnya sambil santai meminum teh.

sumber:jawapos.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.