Rembuknas Bahas 5 Isu Strategis Pendidikan dan Kebudayaan


 DEPOK - Untuk mensinergikan dan menyukseskan program pendidikan dan kebudayaan antara pusat dan daerah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK).

Penyelenggaraan RNPK tahun ini mengangkat tema “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”.

Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didi Suhardi dalam laporannya mengatakan, pelaksanaan RNPK merupakan salah satu bukti komitmen pemerintah untuk terus berupaya mensinergitaskan langkah pemerintah pusat dan daerah serta komunitas pendidikan.

Tujuannya untuk bersama-sama membangun manusia Indonesia, melalui komunikasi dua arah yang saling mendukung.

"Sejalan dengan tema RNPK tahun 2018, lima isu strategis terkait pendidikan dan kebudayaan menjadi pokok pembahasan," kata Didi dalam acara prarembuknas di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kemendikbud, Senin (5/2) malam.

Kelima hal tersebut pertama adalah ketersediaan, peningkatan profesionalisme, dan perlindungan, serta penghargaan guru. Kedua, pembiayaan pendidikan dan kebudayaan oleh pemerintah daerah.

Ketiga, kebijakan revitalisasi pendidikan vokasi dan pembangunan ekonomi nasional. Keempat, membangun pendidikan dan kebudayaan dari pinggiran. Kelima, Penguatan Pendidikan Karakter.

Dalam kesempatan tersebut, Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, dengan terselenggaranya RNPK ini diharapkan bisa terumuskannya komitmen bersama antar pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan.

Baik pemerintah pusat, daerah, serta masyarakat dalam menyukseskan program-program prioritas nasional tahun 2018 sesuai dengan Program Nawacita.

Di samping terumuskannya kebijakan-kebijakan strategis terkait peningkatan kualitas dan ketersediaan guru, penguatan pendidikan karakter dan kejuruan, pembiayaan pendidikan, serta penguatan pendidikan dan kebudayaan.

Terutama untuk wilayah-wilayah yang belum terjangkau secara maksimal, serta bisa terumuskannya bahan masukan kebijakan dan program pendidikan dan kebudayaan tahun 2019.

sumber:jpnn.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.