Kejam, Sebanyak 45 Sekolah akan Dibongkar Militer Israel


Puluhan sekolah Palestina berisiko dibongkar oleh Israel, walaupun Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) PBB telah memperingatkannya. Sedikitnya 45 sekolah menghadapi pembongkaran oleh militer Israel.

"Anak-anak berusia tujuh tahun akan hidup tanpa sekolah jika Israel melaksanakan proyek pembongkarannya," kata koordinator OCHA, Roberto Valent seperti dilansir The New Arab, Senin, (5/2).

Roberto mengaku sangat prihatin dengan pembongkaran pihak berwenang Israel pagi ini. "Pembongkaran dilakukan dengan alasan tidak adanya izin yang dikeluarkan oleh Israel padahal perizinan hampir tidak mungkin diperoleh," katanya.
Palestina
Permohonan izin mendirikan bangunan diketahui memakan waktu bertahun-tahun untuk diproses. Sehingga pengadilan Israel memiliki celah untuk mempercepat pembongkaran bangunan Palestina yang ditandai ilegal.

"Ini adalah pembongkaran keenam atau penyitaan di sekolah Abu Nuwar oleh Pemerintah Israel sejak Februari 2016."

Pembongkaran sekolah dan rumah di Tepi Barat yang diduduki Israel merupakan kejadian yang dilakukan hampir setiap hari.

Keluarga Palestina sering dipaksa untuk membayar biaya hingga USD 41.000 untuk penghancuran rumah mereka.

Kesepakatan Oslo tahun 1995 membagi Tepi Barat yang diduduki menjadi tiga: wilayah A, wilayah B dan wilayah C.

Area A berada di bawah kendali administratif dan keamanan Otoritas Palestina. Pemerintahan wilayah B dikendalikan oleh Palestina dengan Israel mengendalikan keamanan. Area C berada di bawah kendali administratif dan keamanan penuh Israel.

sumber:jawapos.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.