Heboh Murid Aniaya Guru Hingga Tewas, Begini Kata Mahfud MD


 YOGYAKARTA - Peristiwa guru yang meninggal karena dihajar muridnya di Sampang, Madura, membuat Mahfud MD kembali mengingatkan anak-anak muda untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Menurutnya, pengaruh luar yang lebih masif menimbulkan perilaku yang tidak sesuai dengan kondisi dan budaha bangsa Indonesia.

“Enggak kebayang kalau zaman saya dulu ada murid yang bisa berani seperti itu. Kalau dulu saya ngadu diomelin guru ke orang tua, pasti sama orang tua, saya dibawa lagi ke guru itu supaya tambah diomeli,” tutur Mahfud MD saat menjadi narasumber talkshow ‘Pancasila di Zamanku’ yang diselenggarakan oleh Bakti Pendidikan Djarum Foundation bekerjasama dengan Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta dan Solidaritas Anak Bangsa (SABANG), di Grand Pacific Hall, Yogyakarta, baru-baru ini.

Mantan Ketua MK ini menuturkan, bahaya radikalisme dan perpecahan terus mengintai generasi muda Indonesia. Minimnya pemahaman terhadap Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara, membuat anak muda rentan dipecah belah.

“Terjaganya persatuan bangsa Indonesia hanya bisa terwujud selama Pancasila menjadi landasannya. Pancasila itu menjadi kesadaran filsafat hukum dan sumber kesadaran berbangsa dan bernegara, Pancasila itu ideologi yang mempersatukan,” terang Profesor Hukum Tata Negara di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini.

Menurut Mahfud MD, Pancasila di sepanjang zaman selalu actual dan tidak pernah berubah. Pancasila sebagai pedoman persatuan Indonesia.

“Pancasila merupakan ideologi yang juga melahirkan hukum sesuai dengan kebutuhan bangsa kita. Hal yang paling penting dari Pancasila adalah kebersatuan,” tandasnya.

sumber:jpnn.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.