Begini Aksi Anies Dua Hari 'Melawan' Banjir


JAKARTA - Untuk pertama kalinya sejak dilantik sebagai gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan merasakan bagaimana repotnya berhadapan dengan banjir besar di wilayah ibu kota.

Pada Senin (5/2), puluhan titik di bantaran Sungai Ciliwung terendam akibat perpaduan kiriman air dari Bogor dan intensitas hujan tinggi di Jakarta. Jumlah warga yang terdampak mencapai ribuan.

Tak heran, dalam dua hari terakhir agenda Anies penuh dengan urusan penanggulangan bencana, yang oleh beberapa orang diyakini terjadi setiap lima tahun sekali tersebut.

Berdasarkan catatan JPNN, Anies memulai kegiatannya pada Senin (5/2) dengan memantau informasi soal debit air di Katulampa, Bogor. Dia pun terus melakukan komunikasi langsung dengan Wali Kota Bogor Bima Arya soal kiriman air yang ketika itu diprediksi akan tiba di wilayah Jakarta jelang malam.

Sekitar pukul 13.00 WIB hari itu, Anies memberikan arahan kepada seluruh jajaran Pemprov DKI dan petugas Operasi Siaga Ibukota yang ada di lapangan. Dia meminta mereka semua meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan diri untuk membantu warga.

Anies kemudian mengumumkan kepada awak media soal kondisi terkini ancaman banjir dan kesiapan Pemprov DKI menghadapinya. Dia pun memastikan, hampir 700 pompa yang tersebar di wilayah ibu kota sudah siap dan berfungsi dengan baik.

Mantan menteri pendidikan dasar dan kebudayaan ini sempat mengunjungi Pintu Air Manggarai untuk melihat langsung ketinggian air yang sudah mencapai angka 780 cm. Dia memberikan arahan terkait penanganan air dan sampah yang ada di Manggarai.

Pada 16.20 WIB, Anies mengeluarkan instruksi gubernur yang berisi perintah agar seluruh jajarannya menyiapkan langkah taktis dan cepat. Ingub tersebut ditujukan kepada wali kota, BPBD, Dinas SDA, Dinas Sosial, Dinas LH, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Perhubungan, Dinas Bina Marga, Dinas Kesehatan, Dinas Kominfotik, Satpol PP dan Lurah.

Sepanjang malam itu Anies terus memantau informasi terkini soal luapan air Ciliwung. Dia sempat kembali ke Pintu Air Manggarai sekitar pukul 19.00 WIB untuk melihat langsung kondisi air yang terus meninggi.

Jelang tengah malam, sang gubernur mengunjungi lokasi pengungsian korban banjir di Rawajati, Jakarta Selatan. Di tempat itu ada sekitar 255 KK terdampak banjir.

Anies pun melewati detik pergantian hari di tempat pengungsian. Tepat pukul 24.00, dia mengunjungi pos pengungsian di Pejaten Timur. Ada dua titik pengungsian yang dikunjunginya di wilayah ini. Pertama, pos pengungsian tepat di samping pemakaman Kober Pagujaten. Kedua, di musala SMP Negeri 46 Jakarta.

Sebelum mengakhiri kegiatannya dan beristirahat, Anies kembali, untuk ketigakalinya, ke Pintu Air Manggarai. Hingga hampir pukul 03.00 dini hari dia memantau kondisi ketinggian air di tempat tersebut.

Ketika itu ketinggian air sudah hampir 900 cm, yang artinya Pintu Air Manggarai di ambang status Siaga 1. Anies kemudian memantau langsung pembukaan Pintu Air Ciliwung Lama agar dibuka lebih lebar. Awalnya pintu tersebut dibuka 150 cm, kemudian menjadi 175 cm.

Selasa (6/2) siang, Anies kembali turun kelapangan mengecek kondisi warga yang mengungsi. Kali ini dia mendatangi Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur.

Dia melihat langsung rumah-rumah warga yang masih terendam air. Dia juga menyapa dan berbincang dengan warga Kebon Pala yang rumahnya semalam terendam genangan air.

Siang itu sebagian wilayah yang tergenang sudah mulai surut. Seperti janji Anies, ratusan pompa air yang disiapkan berfungsi dengan baik. Namun, kawasan Kampung Arus, Cawang masih terendam. Anies pun sempat datang untuk melihat langsung kondisi dan berbincang dengan warga.

sumber:jpnn.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.