Neneng Dua Tahun Hidup Bersama Mayat Suami, 2 Anak Alami Sakit Jiwa


Jika saja petugas pendataan Puskesmas Melong tidak mendatangi rumah Neneng Khotijah, 76, di Gang Nusa Indah VI, RT 07/RW 17, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat, Selasa (30/1), mungkin akan lain ceritanya.

Sebab dari kedatangan itu terungkap bahwa nenek 76 tahun itu selama ini hidup bersama dua mayat dan dua anaknya dikurung di dalam kamar, karena mengalami gangguan jiwa. Lantas beruntung petugas kesehatan berhasil masuk ke dalam rumahnya dan mengevakuasi dua mayat yang sudah menjadi kerangka itu.

Dua mayat yang sudah berbentuk kerangka itu adalah Nanung Sobana, 84, dan Hera Sri Herawati, 50. Nanung adalah suami Neneng, sedangkan Hera adalah anak pertamanya.

Terungkapnya dua kerangka manusia di dalam rumah itu berawal dari kunjungan tim pendataan kesehatan Puskesmas Melong ke rumah Neneng. Tim merasa heran lantaran Neneng menolak kunjungan tersebut.

"Akhirnya, kami minta bantuan dokter puskesmas serta ketua RT dan RW setempat agar bisa masuk," ujar petugas kesehatan Puskesmas Melong Zacki Rahman di lokasi kejadian.

Neneng akhirnya bersedia keluar dari rumah. Dibantu ketua RT dan RW, petugas kesehatan langsung masuk ke dalam rumah. "Saat berada di dalam rumah, kami kaget karena ada tulang belulang dengan posisi telentang yang ditutupi sehelai kain sarung," katanya. Kejadian itu langsung dilaporkan ke polisi.

Di tempat yang sama, Kapolsek Cimahi Selatan AKP Sutarman mengungkapkan, Neneng tidak hanya hidup dengan dua mayat. Di dalam rumah itu juga ada dua anak Neneng yang sengaja dikurung karena alasan menderita gangguan jiwa. Mereka adalah Erna, 48, dan Deni, 43. "Selama hampir dua tahun tiga orang tersebut hidup berdampingan dengan jasad Nanung dan Hera," ungkapnya.

Sutarman menambahkan, kematian Nanung dan Hera bukan akibat tindak kekerasan. Karena itu pula, polisi tidak melakukan otopsi terhadap jenazah Nanung dan Hera. Nanung diperkirakan meninggal pada Desember 2017, sedangkan Hera pada Januari 2016.

"Kami menyimpulkan, tidak ada unsur kekerasan dalam kematian Nanung dan Hera. Kerangka keduanya langsung dimakamkan," ungkapnya.

Kemarin Neneng dan dua anaknya juga diamankan. Bahkan, anak kedua Neneng langsung dibawa ke rumah sakit jiwa untuk menjalani pemeriksaan. Sementara itu, Neneng bersama anak ketiganya dibawa ke RSUD Cibabat. "Untuk Neneng sendiri, belum bisa dipastikan apakah dijerat pidana atau tidak. Akan dilakukan tes kejiwaan lebih dahulu," katanya.

sumber:jawapos.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.