Bakamla RI Dukung Pembentukan ASEAN Coast Guard Forum


 MANILA - Delegasi Indonesia dipimpin Direktur Strategi Bakamla RI Laksma TNI Eko Jokowiyono menghadiri pertemuan ke-2 Expert Group Meeting on the Establishment of ASEAN Coast Guard Forum (ACGF), secara resmi dibuka oleh Commandant Philippine Coast Guard, Rear Admiral Elson E Hergomino PCG, di Manila, Filipina, Kamis (25/1/2018)

Rear Admiral Elson dalam sambutannya menekankan pentingnya kerja sama antara Coast Guard di ASEAN guna menjamin keamanan dan keselamatan jalur-jalur perdagangan di wilayah Asia Tenggara.

Hal senada juga diungkapkan Rear Admiral Joel Garcia PCG selaku Chair pada pertemuan ini. Joel menekankan pentingnya kerja sama coast guard di ASEAN sebagai salah satu upaya untuk mensukseskan agenda ASEAN Economic Community 2025.

Menurut Joel, elemen utama untuk mencapai ASEAN Economic Integration adalah ASEAN Single Shipping Market dan coast guard merupakan unsur utama dalam rangka menjaga keamanan dan keselamatan pelayaran,” katanya seperti dilansir dalam siaran pers Kasubbag Humas Bakamla RI, Mayor Marinir Mardiono.

Pertemuan yang dijadwalkan berlangsung selama dua hari ini bertujuan untuk membahas lebih lanjut tentang rencana pembentukan ASEAN Coast Guard Forum serta membahas lebih dalam terkait dengan dokumen pembentukan dari forum tersebut.

Pertemuan yang diselenggarakan oleh Filipina selaku tuan rumah dan dihadiri oleh delegasi dari Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Myanmar dan Vietnam ini juga menjadi forum pertukaran pikiran mengenai pentingnya coast guard forum di ASEAN. Berdasarkan pemaparan dari negara-negara yang hadir, secara prinsip terdapat kesepakatan bahwa coast guard/maritime law enforcement forum di ASEAN merupakan suatu kebutuhan dalam rangka meningkatkan kerja sama keamanan dan keselamatan laut di ASEAN.

Turut hadir selaku anggota delegasi Indonesia yaitu Kasubdit Kerja Sama Luar Negeri Bakamla RI, Satya Pratama, Kasi Kerja Sama Multilateral dan Organisasi Internasional Bakamla RI Hudiansyah Is Nursal, dan perwakilan dari Kementerian Luar Negeri Muhammad Taufan.

sumber:jpnn.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.