Pura-pura Jadi Dukun, Kepsek Gerayangi Murid di Perpustakaan Sekolah
Diduga melakukan pelecehan seksual terhadap muridnya, KS, 53, seorang Kepala Sekolah (Kepsek) di salah satu SMP Negeri 3 Bukit Sundi, Kabupaten Solok, Sumbar digelandang jajaran Polres Solok Kota.
Penangkapan oknum ASN Kabupaten Solok ini berawal dari laporan orangtua korban tentang dugaan pencabulan terhadap seorang murid berinisial SS, 17.
Informasinya, untuk melampiaskan nafsu bejatnya, pelaku mengaku sebagai orang pintar. Lantas, menawarkan diri untuk mengobati penyakit yang diderita muridnya tersebut. Diketahui, murid tersebut pernah mengalami kesurupan di sekolah.
Pelaku pun berhasil meyakinkan korban yang tanpa curiga, mau saja diajak pelaku ke ruang perpustakaan sekolah. Melihat suasana sepi, Kepsek ini menyuruh korban membuka laptop miliknya. Saat itulah korban terkejut, karena pelaku mempertontonkan adegan video porno di layar laptopnya tersebut.
Kepsek yang sudah naik birahi lantas meraba tubuh korban. Sialnya, tengah asik melancarkan akal bulusnya, aksi Kepsek paruh baya ini diketahui pelajar lain yang kebetulan hendak ke ruang perpustakaan.
Kesempatan itu digunakan korban untuk kabur dari cengkeraman Kepsek yang langsung berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa.
Kepada petugas, paska kejadian tersebut, korban mengaku diancam untuk tidak menceritakan perbuatan pelaku kepada siapapun. Korban juga membeberkan, jika perbuatan tidak wajar Kepsek ini bukan kali pertama terjadi.
"Korban mengaku, temannya juga pernah mendapatkan perlakuan tak senonoh dari oknum guru ini," kata Kapolres Solok Kota AKBP Dony Setiawan membenarkan aksi percobaan pencabulan tersebut pada awak media, Selasa (30/1).
Dari kejadian itu, korban SS terlihat murung dan trauma. Kondisi korban yang tak biasa membuat orangtuanya curiga. Setelah didesak, akhirnya korban menceritakan kejadian tersebut. Sehingga, keluarga korban melaporkan perbuatan Kepsek ke pihak Polsek Bukit Sundi.
"Pelaku sudah diamankan. Kasus dugaan tindak asusila ini masih dalam pengembangan," jelas AKBP Dony Setiawan.
sumber:jawapos.com
Penangkapan oknum ASN Kabupaten Solok ini berawal dari laporan orangtua korban tentang dugaan pencabulan terhadap seorang murid berinisial SS, 17.
Informasinya, untuk melampiaskan nafsu bejatnya, pelaku mengaku sebagai orang pintar. Lantas, menawarkan diri untuk mengobati penyakit yang diderita muridnya tersebut. Diketahui, murid tersebut pernah mengalami kesurupan di sekolah.
Pelaku pun berhasil meyakinkan korban yang tanpa curiga, mau saja diajak pelaku ke ruang perpustakaan sekolah. Melihat suasana sepi, Kepsek ini menyuruh korban membuka laptop miliknya. Saat itulah korban terkejut, karena pelaku mempertontonkan adegan video porno di layar laptopnya tersebut.
Kepsek yang sudah naik birahi lantas meraba tubuh korban. Sialnya, tengah asik melancarkan akal bulusnya, aksi Kepsek paruh baya ini diketahui pelajar lain yang kebetulan hendak ke ruang perpustakaan.
Kesempatan itu digunakan korban untuk kabur dari cengkeraman Kepsek yang langsung berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa.
Kepada petugas, paska kejadian tersebut, korban mengaku diancam untuk tidak menceritakan perbuatan pelaku kepada siapapun. Korban juga membeberkan, jika perbuatan tidak wajar Kepsek ini bukan kali pertama terjadi.
"Korban mengaku, temannya juga pernah mendapatkan perlakuan tak senonoh dari oknum guru ini," kata Kapolres Solok Kota AKBP Dony Setiawan membenarkan aksi percobaan pencabulan tersebut pada awak media, Selasa (30/1).
Dari kejadian itu, korban SS terlihat murung dan trauma. Kondisi korban yang tak biasa membuat orangtuanya curiga. Setelah didesak, akhirnya korban menceritakan kejadian tersebut. Sehingga, keluarga korban melaporkan perbuatan Kepsek ke pihak Polsek Bukit Sundi.
"Pelaku sudah diamankan. Kasus dugaan tindak asusila ini masih dalam pengembangan," jelas AKBP Dony Setiawan.
sumber:jawapos.com
Tidak ada komentar: