Obat Habis, Keuangan Seret, Petugas RSUD Batam Mulai Stres


 BATAM - Peliknya persoalan yang dihadapi manajemen RSUD sebenarnya sudah lama berlangsung.

Tidak saja persoalan obat-obatan tapi juga peralatan medis hingga administrasi keuangan ikut bermasalah.

Penghujung tahun 2017 lalu, puluhan sekuriti di rumah sakit tersebut melakukan aksi protes sebab gaji mereka tunggak selama empat bulan.

Begitu juga, pada Agustus 2017 lalu, dokter yang praktek di rumah sakit berpelat merah itu juga melakukan aksi mogok praktek sebab insentif jasa medik mereka tak dibayar oleh manajemen.

Persoalan itu cukup rumit sebab tunggakan uang jasa medik tersebut mencapai Rp 2 miliar.

Dalam proses penyelesaian,diketahui tunggakan terjadi karena manajemen di rumah sakit tersebut kurang baik sehingga tagihan ke BPJS tak bisa diklaim. RSUD kehabisan anggaran sehingga tak bisa membayar uang jasa medik petugas medis saat itu.

Selain itu pada awal Desember lalu, hal yang mengejutkan ditemui oleh rombongan Komisi IV DPRD Kota Batam saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sana.

Dalam sidak tersebut rombongan anggota Dewan itu menemui banyak persoalan seperti kekosongan stok obat pasien BPJS sampai pada peralatan medis yang bermasalah karena masa kalibrasi telah berakhir.

Deretan-deretan persoalan itu diduga pemicu terjadinya krisis obat-obatan yang terjadi beberapa pekan terakhir ini.

Sejumlah petugas medis saat dimintai tanggapan mengaku cukup sulit menjelaskan ribetnya persoalan yang ada di rumah sakit bertipe B itu. Meskipun menjalani rutinitas seperti biasa namun masing-masing petugas di sana mengaku memikul beban yang cukup berat untuk mengurai persoalan itu.

“Kalau ditanya persoalan susah mau jelasin. Intinya makin kurus kami di sini karena persoalan-persoalan itu. Stres kami dibuat,” ujar seorang petugas medis di bagian adminitrasi dengan nada canda, Selasa.

sumber:jpnn.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.