Akhir April Ujian Nasional SMP, Semua Sudah Siap UNBK
BALIKPAPAN - Siswa kelas IX SMP sudah harus mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional nasional berbasis komputer (UNBK), yang akan digelar akhir April 2018.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, Kaltim, pun mulai sibuk berbenah diri menyambut UN.
Kepala Disdikbud Balikpapan Muhaimin menjelaskan, pihaknya sudah melakukan persiapan UN, seperti menetapkan panitia lokal (panlok).
Selain itu, setiap sekolah bertugas melaksanakan uji coba atau simulasi UNBK selama tiga kali. Latihan soal untuk peserta UN dilakukan secara bertahap.
"Simulasi pertama sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu. Rencananya, pelaksanaan simulasi kedua pertengahan Februari dan terakhir awal Maret nanti," ujarnya kepada Kaltim Post (Jawa Pos Group).
Sementara itu, pelaksanaan ujian SMP rencananya berlangsung pada akhir April. Tahun ini, pelaksanaan UN SMP juga akan terasa berbeda dari sebelumnya.
Kabar baik karena Kota Minyak sudah siap melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) 100 persen. "Semua sekolah sudah ready untuk UNBK," ucapnya.
Total keseluruhan, yaitu 75 SMP di Balikpapan, baik negeri dan swasta akan menjalankan sistem UNBK. Kondisi ini berbeda dengan tahun lalu, hanya ada 55 sekolah yang mampu melaksanakan UNBK. Sedangkan sisanya, yakni 20 sekolah masih menjalankan ujian berbasis kertas.
"Kendala dulu soal sarana–prasarana komputer dan jaringan. Tahun lalu, ada salah satu SMP tidak memiliki jaringan internet karena lokasi jauh. Mereka harus nebeng ujian di sekolah lain," ujarnya.
Muhaimin menuturkan, tahun ini masalah tersebut dapat teratasi berkat sumbangan dana corporate social responsibility (CSR) dari PBJ dan Telkom.
Kedua perusahaan itu membangun pemasangan jaringan internet. Sehingga, SMP 21 sudah dapat mengikuti UNBK di sekolahnya sendiri.
"Contoh latihan soal dan jadwal try out juga bisa langsung download di website Kementerian Pendidikan. Mereka (pelajar) tinggal online dan menjalankan saja," sebutnya.
Ia menjelaskan, biasanya kendala yang dialami dalam UNBK terutama soal server. Namun, pihaknya meyakini tahun ini, infrastruktur jaringan sudah lebih siap.
Terbukti seperti UNBK 2017 yang tak mengalami rintangan. Tidak ada masalah, semua lancar karena tidak ada pemadaman listrik atau gangguan jaringan saat UN berlangsung.
"Beda dengan pelaksanaan awal UNBK sekitar 2015, ada masalah mati listrik, hilang soal, komputer eror, dan lainnya. Tapi setelah berapa kali UNBK, kami sudah temukan solusinya," bebernya.
Persiapan terakhir dalam UN, sekolah turut memberikan kegiatan bimbingan belajar (bimbel) yang dilakukan setelah waktu pelajaran normal berakhir.
Bimbel ini berlangsung selama satu jam pelajaran. Satu pelajaran bisa empat kali pertemuan. "Ini wajib karena masuk anggaran di Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda)," tegasnya.
sumber:jpnn.com
Tidak ada komentar: