3 Tahun, Menristekdikti Klaim Mutu Pendidikan Meningkat




JAKARTA - Tiga tahun berjalan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) terus berikhtiar dalam mengawal peningkatan mutu pendidikan tinggi, kemampuan iptek dan inovasi untuk mendorong daya saing bangsa.

Menurut Menristekdikti) Mohamad Nasir, pihaknya sukses menjalankan program prioritas di bidang pendidikan tinggi, iptek, dan inovasi.
Adapun program prioritas tersebut antara lain Beasiswa Bidikmisi, Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik), Pengembangan Science Techno Park (STP), Revitalisasi Pendidikan Vokasi, Pendidikan Magister menuju Doktor Untuk Sarjana Unggul (PMDSU).

Kemudian World Class Professor (WCP), Peningkatan Publikasi Internasional, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), Pendanaan Riset dan Pengembangan, Peningkatan Start Up, serta Inovasi melalui Pendanaan Inovasi Industri dan Perguruan Tinggi, serta program strategis lainnya.

"Program peningkatan mutu peningkatan pendidikan tinggi dan perluasan akses pendidikan bagi calon mahasiswa kurang mampu, di tahun 2017 Kemenristekdikti telah menyalurkan beasiswa bidikmisi kepada 339.348 mahasiswa," papar Menteri Nasir dalam Bedah Kinerja 2017 dan Fokus Kinerja 2018 di Kantor Kemenristekdikti.

Sementara untuk perluasan akses pendidikan bagi calon mahasiswa di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) sebanyak 3.468 mahasiswa telah mendapat bantuan melalui program ADik.

Selanjutnya, program STP yang menjadi program prioritas nasional selama tahun 2017 tercatat sebanyak 16 STP yang sudah matang.
Kemenristekdikti akan terus mengoptimalkan pengembangan STP ini sehingga sesuai dengan target yang diharapkan.

Sehubungan dengan tenaga kerja yang terampil dan kompeten yang kini sangat dibutuhkan di dunia industri, Kemenristekdikti melakukan revitalisasi terhadap pendidikan vokasi (Politeknik).

Revitalisasi dilakukan dengan menjadikan 12 Politeknik sebagai pilot project.

sumber :jpnn.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.