Presiden Dipastikan Membuka Kongres PMKRI di Palembang


PALEMBANG - Presiden Joko Widodo dipastikan akan membuka Kongres Nasional XXX dan Sidang Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) XXIX Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (22/1/2018). Presiden Jokowi tiba di lokasi Kongres PMKRI, GOR Dempo, Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan pada pukul 11.30 WIB.

Pantauan JPNN.com di arena Kongres PMKRI, sejumlah menteri Kabinet Kerja di antaranya Menpora Imam Nahrawi, Menteri ESDM Igansius Jonan.

Tampak sejak pagi ribuan mahasiswa PMKRI dari seluruh Indonesia, orang muda Katolik, ratusan pelajar dan mahasiswa dari Kota Palembang. Tampak juga hadir perwakilan  organisasi kepemudaan lintas agama telah memadati lokasi Kongres.

Hadir pula alumni PMKRI, di antaranya Cosmas Batubara (mantan Ketua Pengurus Pusat PMKRI asal Cabang Jakarta ), Ardo Renyut (mantan Ketua Pengurus Pusat PMKRI asal Cabang Makassar), Maria Restu Hapsari (mantan Ketua Pengurus Pusat PMKRI asal Cabang Solo), Lidya Natalia Sartono (mantan Ketua Pengurus Pusat PMKRI asal Cabang Pontianak). Tampak pula ratusan alumni PMKRI dari seluruh Indonesia, di antaranya Agustinus Tamo Mbapa atau Gustaf (Cabang Kupang), Hironimus Hilapok (Cabang Jayapura), Susanto dan Apriadi Susanto Sinaga (Cabang Palembang), Muliawan Margadana (Cabang Bandung), Jim Lomen Sihombing (Cabang Jakarta).

Pelaksanaan Kongres Nasional PMKRI tahun ini mengangkat tema “Membumikan Pancasila Menuju Indonesia Berdaulat” dan tema Sidang MPA PMKRI “Revitalisasi Transformasi Organisasi Menuju Habitus Baru PMKRI.”

“Kesempatan Kongres XXX dan Sidang MPA XXIX ini menjadi momentum untuk merenungkan dan memaknai Pancasila sebagai rumah bersama yang perlu diaktualisasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” kata Ketua Presidium PMKRI Cabang Palembang, Yoseph Aurelius Lado kepada JPNN di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (22/1/2018).

Untuk diketahui, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia atau dikenal dengan PMKRI merupakan sebuah wadah pergerakan dan pengkaderan orang muda yang berlandasakan Pancasila dan nilai-nilai Kekatolikan, yang dijalankan dengan dengan semangat tiga benang merah, yakni Intelektualitas, Kristianitas, dan Fraternitas.

Melalui Kongres dan MPA yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali merupakan sarana anggota Perhimpunan untuk berkumpul mempererat silaturahi dan persaudaraan, membahas permasalahan nasional, mengevaluasi roda perhimpunan, menjaga regenerasi serta menentukan arah dan tujuan perhimpunan selanjutnya.

sumber :jpnn.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.