60 Tahun Hubungan RI-Jepang, Semoga Kian Mesra


JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menghadiri peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang di Jakarta.

Dalam sambutannya, JK menyatakan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang merupakan kesempatan emas bagi pemerintah, dan semua kalangan termasuk generasi muda menjadikan momentum ini sebagai titik tolak guna mempererat tali persahabatan dan kemitraan dinamis di masa depan.

“Rentang waktu enam dasawarsa merupakan rentang waktu yang panjang dalam interaksi antarnegara dan masyarakat,” kata JK.

Dia mengatakan di bidang ekonomi, kerja sama antara Indonesia dan Jepang selama ini telah berjalan dengan sangat baik.

Saat ini, tegas JK, Jepang adalah investor kedua terbesar di Indonesia, serta merupakan salah satu negara mitra dagang utama.

Wapres menjelaskan, telah ada sekitar 1.800 perusahaan Jepang telah berinvestasi di Indonesia dan berkontribusi dalam mendorong peningkatan daya saing dan memajukan perekonomian.

Wapres memaparkan dari sisi politis kedua negara juga memiliki kerja sama yang solid.

Kesepakatan kemitraan strategis untuk masa depan yang damai dan sejahtera ditandatangani masing-masing kepala negara pada 2006 silam.

Kesepakatan Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), lanjut Wapres, juga telah ditandatangani 2007.

Kemudian diperkuat melalui pernyataan bersama antara kepala negara saat kunjungan Perdana Menteri Jepang ke Indonesia pada Januari 2017.

Selain itu, lanjut Wapres, dari sisi hubungan antarmasyarakat (people to people relations), juga berjalan amat dinamis. Bahkan intensitas saling kunjung antara masyarakat kedua negara juga mengalami kemajuan pesat.

“Saya sangat gembira bahwa anak-anak muda berperan sangat aktif dalam memperkuat hubungan antarmasyarakat. Hal itu tampak jelas dalam berbagai kerjasama dan aktivitas terkait ilmu pengetahuan, pendidikan, kesenian, kebudayaan dan pariwisata,” ujarnya.

JK menuturkan, eratnya jalinan persahabatan antara masyarakat Indonesia dan Jepang, juga tercermin antara lain melalui berbagai kerjasama teknis dan peningkatan kapasitas antarprovinsi atau kota bersaudara (sister-cities and sister-provinces) di kedua negara.

“Harapan saya, kerja sama antarmasyarakat ini di masa depan juga akan semakin di perkuat,” pintanya.

Wapres optimistis kerja sama kedua negara dapat dioptimalkan. Hal itu dengan memperhatikan dinamisnya kerja sama antar kedua negara. “Saya optimistis bahwa masih akan ada ruang untuk lebih mengoptimalkan kerja sama dimaksud,” katanya.


Wapres menegaskan untuk menghadapi berbagai dinamika yang penuh ketidakpastian saat ini, hubungan dari hati ke hati merupakan kunci sebagai mitra yang setara dalam menatap berbagai tantangan di masa depan.

sumber :jpnn.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.