Lagi, Asteroid Seukuran Gedung Pencakar Langit Mendekati Bumi
Bumi lagi-lagi dikabarkan didekati asteroid. Kali ini, benda alam seukuran gedung pencakar langit New York Empire State Building terbang mendekati Bumi pada kecepatan 44 ribu meter per jam.
Seperti dilansir dari Mirror, Kamis (15/2/2017), asteroid yang diberi nama "2015 BN509" ini diklaim NASA berada di jarak terdekat dengan Bumi. Diungkap, jarak BN509 dengan Bumi sama dekatnya seperti jarak Bumi dengan Bulan.
Dr Edgard Rivera-ValentÃn, peneliti antariksa dari Universities Space Research Association, menyebutkan tinggi asteroid tersebut sekitar 200 meter (660 kaki), sedangkan panjangnya berkisar 400 meter (1.310 kaki).
Ia juga berkata, asteroid tersebut berpotensi merusak Bumi. Sayangnya, ia tidak bisa memprediksi bagaimana asteroid tersebut bisa 'menggapai' jarak yang lebih dekat lagi dengan Bumi.
"Asteroid ini memiliki bentuk seperti kacang tanah. Karena tidak stabil, asteroid tersebut tidak dapat mengorbit Bumi dengan baik dan kemungkinan bisa jatuh melesat, melewati lapisan atmosfer," ia menerangkan.
Saat ini asteroid itu tengah diteliti observatorium Arecibo di Puerto Rico. Para peneliti akan mencari tahu lebih lanjut terkait ukuran, bentuk, serta komposisi geologis asteroid, dan bagaimana benda ini bisa terus terbang mendekati orbit Bumi.
Untuk mengantisipasi risiko lebih besar, NASA mempersipakan sistem peringatan bernama "Near Earth Objects", jika Bumi didekati benda asing. Sistem ini didukung tiga teleskop raksasa untuk melihat trayek benda alam di luar angkasa.
Seperti dilansir dari Mirror, Kamis (15/2/2017), asteroid yang diberi nama "2015 BN509" ini diklaim NASA berada di jarak terdekat dengan Bumi. Diungkap, jarak BN509 dengan Bumi sama dekatnya seperti jarak Bumi dengan Bulan.
Dr Edgard Rivera-ValentÃn, peneliti antariksa dari Universities Space Research Association, menyebutkan tinggi asteroid tersebut sekitar 200 meter (660 kaki), sedangkan panjangnya berkisar 400 meter (1.310 kaki).
Ia juga berkata, asteroid tersebut berpotensi merusak Bumi. Sayangnya, ia tidak bisa memprediksi bagaimana asteroid tersebut bisa 'menggapai' jarak yang lebih dekat lagi dengan Bumi.
"Asteroid ini memiliki bentuk seperti kacang tanah. Karena tidak stabil, asteroid tersebut tidak dapat mengorbit Bumi dengan baik dan kemungkinan bisa jatuh melesat, melewati lapisan atmosfer," ia menerangkan.
Saat ini asteroid itu tengah diteliti observatorium Arecibo di Puerto Rico. Para peneliti akan mencari tahu lebih lanjut terkait ukuran, bentuk, serta komposisi geologis asteroid, dan bagaimana benda ini bisa terus terbang mendekati orbit Bumi.
Untuk mengantisipasi risiko lebih besar, NASA mempersipakan sistem peringatan bernama "Near Earth Objects", jika Bumi didekati benda asing. Sistem ini didukung tiga teleskop raksasa untuk melihat trayek benda alam di luar angkasa.
Tidak ada komentar: