5 Sahabat Termesra di Lapangan Hijau



Hubungan kedekatan antar pesepak bola tidak hanya terjalin di dalam lapangan saja. Bahkan tak sedikit pesepak bola yang selalu akrab dalam kehidupan sehari-hari.

Kesamaan latar belakang, asal negara, atau bahasa bisa menjadi faktor kedekatan itu. Banyak juga yang menjadi dekat karena tumbuh di akademi sepak bola yang sama.

Kedekatan tersebut sering disebut dengan brother romance (bromance). Tak jarang para pesepak bola mengekspresikannya melalui selebrasi di lapangan atau jejaring sosial.

Di Indonesia sendiri bisa dilihat dari kedekatan Bambang Pamungkas dengan Ismed Sofyan. Telah terjalinnya hubungan pertemanan yang lama membuat persahabatan mereka seperti erat dengan sendirinya.

Nah, selain di Indonesia, ada beberapa contoh sahabat termesra yang hadir di sepak bola dunia. Berikut daftarnya dikutip dari footballslide:

Steven Gerrard dan Xabi Alonso

Steven Gerrard, salah satu gelandang terbaik dunia yang memiliki loyalitas tinggi bersama Liverpool. Dirinya berhasil meraih treble pada musim 2001 bersama The Reds. (AFP Photo/Paul Ellis)

Liverpool selalu punya lini tengah yang disegani. Steven Gerrard, Xabi Alonso, dan Javier Mascherano menjadi salah satu yang pernah menjadi sorotan.

Namun diantara ketiganya, ada duet yang menyorot perhatian, yakni Gerrard dan Xabi Alonso. Meski tidak bisa mempersembahkan gelar Liga Inggris, namun mereka berhasil memimpin Liverpool menjadi juara Liga Champions pada tahun 2005.

Gerrard dan Alonso memiliki pemahaman yang sempurna di lapangan. Stevie G telah beberapa kali mengungkapkan persahabatan dengan gelandang asal Spanyol itu sebagai  hal yang fantastis.

David Beckham dan Gary Neville

Wajah sumringah David Beckham bersama anak-anaknya Harper, Cruz, Romeo dan Brooklyn menyaksikan koleksi busana terbaru milik sang istri Victoria Beckham Fall/Winter 2016 di New York Fashion Week (14/2). (AFP/Jewel Samad)

Sepak bola adalah semua tentang persahabatan dan semangat tim. Dan David Beckham dan Gary Neville merupakan sahabat di dalam dan luar lapangan sejak membela Akademi MU.

Mereka masih sangat muda, namun penuh energi, hasrat dan gairah ketika sama-sama promosi ke tim utama. Duo pemain ini memenangkan gelar Liga Inggris pertama pada tahun 1996.

Garry Neville mengungkapkan pernah berbagi kamar dengan David Beckham. Bahkan, hingga berkeluarga, hubungan mereka tetap terjalin dengan baik.

Gerard Pique dan Carlos Puyol

Reaksi dari kapten Barcelona Carles Puyol setelah mukanya didorong bek Real Madrid Sergio Ramos pada laga El Clasico di Nou Camp, 29 November 2010. AFP PHOTO/LLUIS GENE

Kedua bek tangguh ini bisa  dibilang sebagai salah satu duet terbaik dalam sepak bola Spanyol. Aksi Puyol dan Pique menghasilkan empat titel La Liga, dua Copa del Rey, dua Liga Champions, dan dua Piala Dunia Antarklub.

Namun, semua seakan baru sadar betapa cintanya Pique kepada Puyol ketika sang senior memutuskan pensiun pada pengujung musim 2013-14. Dalam surat terbukanya, eks pemain MU itu menulis bahwa dia benar-benar kehilangan "malaikat penjaga".

Meski demikian Pique mengaku masih kerap menghubungi Puyol. Terutama saat meminta nasihat ketika permainannya menurun.


Franck Ribery dan David Alaba

Bek Bayern Munchen asal Austria, David Alaba. (AFP/Christof Stache)

Franck Ribery bergabung dengan Bayern Muenchen pada tahun 2007 dari Marseille, sementara David Alaba pertama bergabung dengan tim pada tahun 2008.

Duo Bayern ini memiliki pemahaman yang sempurna di lapangan, dan tercermin pula pada hubungan mereka di luar lapangan.  Mereka cukup banyak punya cerita menarik yang kerap diunggah di media sosial.

Tak jarang Ribery dan Alaba berbagi lelucon satu sama lain atau bercanda saat latihan.

Marco Reus dan Mario Goetze

Mario Gotze berlari merayakan gol kemenangan Jerman (REUTERS/Dylan Martinez)

Meski hanya satu musim berada di klub yang sama, yakni Borussia Dortmund, Marco Reus dan Mario Goetze bak sesuatu yang tak terpisahkan. Pada 2012-13, kerja samanya membawa Die Borussen melaju ke final Liga Champions.

Lantas, pada 2013-14, Goetze memilih untuk menyebrang ke Bayern Muenchen tapi di luar lapangan keduanya tetap kompak. Saat Jerman juara dunia 2014, Goetze membawa kostum Der Panzer bernomor punggung 21 bertuliskan nama Reus, yang tak ambil bagian karena cedera.

Keduanya kini kembali bersatu setelah Goetze pulang kampung ke Dortmund. Beberapa kali keduanya menunjukkan kemesraan sebagai sahabat di klub asuhan Thomas Tuchel tersebut. (Indra Eka Setiawan)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.