Membedah Tren Motor Custom

 
Sepeda motor kini lebih dari sekadar tunggangan, tapi jadi jati diri pemiliknya. Seperti yang diyakini Ade Habibie. Maka, seperti ditulis Koran Tempo, Minggu, 9 Agustus 2015, cucu Bacharudin Jusuf Habibie ini pantang memakai sepeda motor kebanyakan.

Saat dikunjungi Tempo di bengkel motor gede miliknya di Kemang, pekan lalu, dia sedang memodifikasi Honda CB 400SS-nya. Mulai dari desain tangki, lampu depan, hingga mesin satu silinder SOIB Racer 400 dengan dua knalpotnya. Kelak, jika sudah jadi, motor ini akan tampil dengan tangki motor ramping dan memanjang dan posisi jok rendah.

Itulah model cafe racer—sebuah istilah yang muncul sejak 1960. Kala itu anak-anak muda di Inggris kerap berkumpul di kafe sembari membahas sepeda motor. Sebagian dari mereka beradu cepat kuda besi di jalan raya hingga memunculkan istilah cafe racer. Kemudian hal ini dikenal sebagai salah satu aliran modifikasi yang populer sampai sekarang.

Motor custom saat ini tengah mencapai popularitas puncaknya di kalangan penggemar kendaraan roda dua tersebut. Tidak anak muda saja, mereka yang dari kalangan lebih dewasa juga ikut menggandrungi motor yang dimodifikasi sesuai dengan selera masing-masing itu. Kebanyakan mengambil inspirasi dari model motor lawas.



Menurut Yusuf Abdul Jamil, builder dari Lawless Jakarta, kegemaran ini sudah dimulai sejak enam tahun lalu. Ketika itu para pemilik sepeda motor ingin menyesuaikan motor mereka dengan dirinya sendiri. "Ingin melepaskan diri dari mainstream. Orang ingin membuat sendiri motornya sesuai kepribadian," kata Arian Arifin. Vokalis band Seringai ini juga salah satu pencinta motor custom.

Tidak cuma di Jakarta, di Kota Bandung pun, Rudi Sudjono, si pemilik bengkel Flying Piston Garage, Bandung, mengatakan, belakangan tren ini mengalami peningkatan jumlah di jalanan. Dampaknya, bengkelnya pun kerap dibanjiri pesanan para pencinta motor.

Sihir motor custom juga melintasi sekat-sekat profesi. Kata Erwan, builder dari bengkel Custom 32, mereka bisa saja guru, atlet, aktor, ataupun musikus. "Hari ini mereka menggandrungi sensasi, tampilan, dan rasa petualangannya," ujar Erwan.

Dari kalangan artis, ada aktor Rio Dewanto dan Lukman "Buluk" Laksmana, vokalis band Superglad. Rio mengaku memiliki empat sepeda motor custom yang dibuat oleh Donny Permana, dari bengkel Hantu Laut. Sedangkan Buluk mempercayakan motor street cub-nya kepada Erwan—builder Custom 32.

Rio mulai menyukai motor custom sejak lima tahun lalu. Keinginannya sederhana, bergaya, dan tampilan motornya harus sesuai dengan karakternya. Tentunya performa mesin juga harus yang kencang beneran. "Jika orang melihat saya naik motor, saya ingin orang tahu karakter saya seperti apa," ujarnya.
 
sumber: m.tempo.com

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.