Jagau si Mesin Antibanjir


HUJAN, sampah, dan banjir. Ini menjadi persoalan pelik di hampir seluruh wilayah perkotaan di Tanah Air. Untuk mengatasinya, empat mahasiswa IPB mencoba berinovasi. Mereka membuat mesin antibanjir berupa pengeruk sampah di sungai.

Diprakarsai M. Prayoga Sunandar, M. Joffi Mahardika, Putra Ansa Gaora, dan Andri Nur Rahman, alat berbentuk baling-baling besar yang melawan arus sungai itu dinamakan Mesin Jagau atau Jakarta Anti Galau. Mereka meyakini, Jagau bisa menjadi solusi alternatif untuk membantu membersihkan sampah dan menjaga kebersihan sungai.

M. Prayoga Sunandar menjelaskan, mesin ini nantinya digerakkan oleh motor yang menggunakan energi listrik dengan daya rendah serta penggunaan hidrolik. Sehingga jika ketinggian air sungai naik, maka naik pula posisi mesin Jagau. ”Sistem kerja baling-baling yang telah diatur untuk berputar dalam selang waktu tertentu sehingga dapat mengurangi pemakaian daya listrik serta biaya yang dikeluarkan akan lebih efisien,” paparnya.

Meski begitu, M. Prayoga mengeluhkan pembuatan Jagau yang terbentur persoalan dana. Dia berharap, pemerintah sudi mendanai inovasi tersebut hingga dapat berguna bagi lingkungan sekitar. ”Atau dari pihak LIPI yang mau membantu untuk melakukan pengembangan-pengembangan dari pembuatan alat Jagau ini,” imbuhnya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.